mahabhakti oh mahabhakti
Mahabhakti oh mahabhakti ,
kesan pertama dengernya aja udah bete. Entah kenapa dari sd kegiatan-kegiatan
pramuka itu tidak pernah membuat ku tertarik. Info tentang mahabhakti itu sudah
jauh-jauh hari aku ketahui sebelum kegiatan berlangsung. Entah itu dari kakak
kelas lah atau bahkan dari guru-guru. Dan pada akhirnya info resmi mengenai
mahabhakti diumumkan , sesuai dengan dugaanku kegiatan ini pasti bakalan ribet.
Gimana enggak ? liat aja persiapan buat mahabhakti sangat menjengkelkan.
Dimulai dari perlengkapan pribadi , perlengkapan kelompok , tasser dan juga fkr
yang harus kita persiapkan buat mahabhakti. Oh iya satu lagi , masalah
pembagian kelompok nih yang makin bikin dongkol. Kenapa sih pembagian kelompok
harus ditentuin sama panitia? Kenapa kita kagak milih sendiri? Mending dah kalo
dapet kelompok yang orangnya asik-asik , nah ini dapetnya yang asik cuma
beberapa doang L saat berdiskusi membahas persiapan
mahabhakti pun satu kelompok sudah berselisih paham.
Hari demi hari terus
berjalan hari h pun tiba , rabu 2 april 2014 para sisiwa kelas X Man Yogyakarta
1 bersiap untuk berkemah. Meskipun sedikit diantara mereka merasa tidak ikhlas
untuk melaksanakannya. Kegiatan diawali dengan registrasi dan apel pembukaan di
lapangan kampus mansa , setelah itu perjalanan menuju buper dimulai menggunakan
bis kota yang sudah disewa oleh kakak-kakak panitia. Setelah beberapa lama menempuh
perjalanan , kita diturunkan disebuah tanah lapang yang sebenernya itu tidak
jauh dari lokasi buper. Kemudian kegiatannya adalah perjalan bhakti , yaitu
perjuangan kita untuk menempuh rute dan melewati pos-pos yang telah tersedia
sebelum sampai di buper. Kalian harus tahu nih perjalanan bhakti ini sangat
melelahkan kita harus melewati medan yang jalannya naik turun , bergeronjal dengan
kondisi cuaca panas. Udah kebayang dong gimana menderitanya kita ngejalanin
itu.
Perjalanan melelahkan
sudah kutempuh bersama perintis d , tibalah
kita dibuper. Malam pun tiba aku mulai merasakan tidak nyaman dengan tempat itu
, namun aku gatau apa yang membuat ku tidak nyaman. Ketika kita lagi shalat
isya berjama’ah tiba-tiba terdengar suara teriakan seorang perempuan , shalat
ku pun menjadi tidak khusyu’ karena ketakutan. Setelah sholat acara selanjutnya
adalah PTA ini adalah acara sakralnya mahabhakti , namun nampaknya acara ini
berjalan kurang sesuai dari yang direncanakan karena tiba-tiba hujan deras
turun. Akhirnya para peserta mahabhakti yang berada di tanah lapang dipindahkan
ke aula. Ketika di aula lagi-lagi ada teriakan dari seorang peserta yang
ternyata ia mengalami keserupan , mengetahui hal itu membuatku semakin
ketakutan dan akhirnya aku pun menangis karena tidak mau berada ditempat itu
lagi aku pengen pulang. Panitia mendengengar keinginanku untuk pulang , lalu
mereka bilang kepadaku kalau aku mau pulang sini menghadap Pembina dulu ,
mendengar itu aku malah menangis semakin menjadi-jadi. Akhirnya aku memutuskan
untuk tetap mengikuti perkemahan itu untuk membuktikan bahwa aku bukanlah anak
manja seperti yang dikatakan oleh panitia.
Malam yang tak pernah
ingin aku lewati tlah berlalu , hari-hari berikutnya agenda perkemahan
merupakan kegiatan yang menyenangkan meskipun melelahkan juga. Meskipun
kegiatannya menyenangkan , namun tetap saja dalam hatiku berharap agar kegiatan
perkemahan ini cepat kelar dan aku segera pulang kerumah. Yah beginilah kalo
diharepin malah terasa lama. Setelah kutunggu-tunggu akhirnya hari sabtu itu datang
juga bersemangatlah aku dihari dimana aku akan segera pulang. Serelah apel
penutupan dan serangkaian kegiatan penutup acara mahabhakti akhirnya aku pulang
juga dan sampai dirumah dengan selamat hahaha :D tapi setelah aku pulang dari
perkemahan itu ada satu perasaan yang membuatku binggung , aku merasakan
kerinduan terhadap mahabhakti. Aku merindukan saat-saat ketika berkumpul
bersama teman-teman menjalani mahabhakti. Aku merasa begitu malu , kenapa aku
merindukan , padahal ketika berada disana aku begitu ingin pulang.
0 komentar: